Rabu, 29 Agustus 2012

Sholat kita di hisab pertama di akhirat nanti

 Mendirikan sholat merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi kewajiban umat Islam. Kewajiban sholat ini menjadi hal yang utama karena amal dari sholat-lah yang akan dihisab pertama kali oleh Allah swt di akhirat nanti. Jika shalat seorang hamba itu baik, baik pula amal lainnya, dan demikian pula sebaliknya.Selain itu, sholat adalah tiang agama. Mendirikan sholat berarti menguatkan keimanan dengan selalu berdoa dan mendekatkan diri pada Allah swt serta menghindari diri dari perbuatan keji dan munkar.
Begitu banyak manfaat dan keutamaan sholat, baik sholat fardhu maupun sholat sunnah. Sholat bisa menolong kita di hari akhir, karena pahala-pahala dari amalan sholat kita itu. Allah swt akan selalu meridhoi mukmin yang selalu menegakkan sholat. Salah satunya adalah pengaruh sholat terhadap kondisi akhlak manusia. Sholat fardhu yang didirikan sebanyak lima waktu setiap harinya dapat mempengaruhi akal, pikiran, serta tingkah laku manusia. Itu semua akan tercermin dengan baik bagi yang mendirikan sholat.

Ada sejumlah ayat Al Quran yang berhubungan dengan waktu shalat. Allah SWT berfirman,

"Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (An-Nisa 103).

"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (Al-Isra 78)


Maka tak heran bila mukmin yang senantiasa menegakkan sholat memiliki kecermerlangan dalam berpikir dan perilaku yang sesuai dengan syariat. Namun manfaat sholat bukan hanya untuk meraih prestasi di dunia, tapi juga prestasi yang terbaik di mata Allah swt yaitu amal ibadah dan pahala serta keridhoan-Nya. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh setiap kaum muslim dalam meraih prestasi dunia dan akhirat di dalam menjalankan kewajiban sholat.

Sholat Tepat Waktu

Mendirikan sholat lima waktu adalah salah satu hal yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh segenap umat muslim, bukan hanya sebagai rutinitas belaka. Oleh karena itu, tunaikanlah kewajban itu sesegera mungkin, sholatlah tepat pada waktunya. Menjadi hal yang sangat ironis apabila kita dapat menanti-nantikan dan tepat waktu menonton acara sinteron setiap jam tujuh malam, namun di saat tiba waktu sholat susah sekali untuk memenuhinya.

Waktu sholat ditandai dengan adzan yang berkumandang. Saat itulah sholat harus segera dilaksanakan. Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk menyegerakan sholat.  Dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya Nabi Muhammad saw bersabda, "Barangsiapa mendengar panggilan adzan namun tidak mendatanginya, maka tidak ada sholat baginya, terkecuali karena udzur (yang dibenarkan dalam agama)." (HR Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, hadits shahih).

Sholat tepat pada waktunya mampu membangun prestasi ibadah kita. Dalam sabda Rasulullah saw, “Amalan yang pertama dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat ialah sholat. Jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya, sebaliknya jika sholatnya jelek, maka jeleklah seluruh amalnya.” (HR. Thabrani). Maka, jika sholat seseorang itu baik, ia akan beruntung dan selamat, akan tetapi jika sholatnya kurang maka ia akan merugi.

Orang yang mengerjakan sholat tepat pada waktunya tidak hanya beruntung dan selamat di hari akhir, tapi juga berpengaruh pada kehidupannya di dunia. Dengan sholat tepat waktu, ia akan menjadi terbiasa tepat waktu dan disiplin pula dalam seluruh kegiatannya yang lain. Seperti yang kita tahu, bahwa disiplin adalah salah satu kunci meraih kesuksesan. Inilah yang disebut dengan prestasi yang diperoleh manusia di dunia.

Meluruskan Shaf Sholat
Terdapat banyak keutamaan dalam merapatkan barisan atau shaf saat sholat berjamaah. Sabda Rasulullah saw:

“Luruskan shaf- shafmu, sesungguhnya meluruskan shaf termasuk menyempurnakan sholat.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud)

“Luruskan shaf- shafmu sesungguhnya shaf- shaf bagian dari sholat.” (HR. Bukhari)

Maka sudah jelas bahwa shaf yang lurus dan rapat dalam sholat berjamaah akan menyempurnakan sholat. Namun sayangnya masih banyak dari kita yang memiliki kesadaran akan hal ini. Meskipun sholat berjamaah, namun terkadang kita masih saja memiliki sifat egois sehingga hanya memikirkan diri sendiri dan tidak bisa berbaur dengan jamaah lainnya.

Allah swt akan memberikan pahala yang besar bagi orang yang menempati shaf pertama kala sholat berjamaah. Hal ini juga dijelaskan pada hadits berikut:

Dari Abu Hurairah ra, beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Seandainya manusia mengetahui pahala adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan undian, niscaya mereka melakukan undian itu. Seandainya mereka mengetahui pahala bersegera pergi menunaikan shalat, niscaya mereka berlomba-lomba kepadanya. Dan, seandainya mereka mengetahui pahala jamaah shalat isya dan subuh, niscaya mereka mendatanginya meskipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari)

Dari Abi Hurairah ra, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baik shaf pria adalah shaf yang pertama dan sejelek-jelek shaf pria adalah yang paling akhir.” (HR. Muslim)

Pernahkah terjadi dalam kehidupan anda, bersama-sama merapatkan barisan, merapatkan posisi untuk suatu hal yang kita inginkan. Misalnya saja ketika kita sedang menjalani ujian semester. Bangku-bangku disejajarkan supaya lurus dan rapi. Tak jarang pula diantara kita yang berusaha untuk mendekatkan kursi dengan teman di sebelah kita, agar kita bisa bekerja sama dengannya dan dengan harapan prestasi nilai dapat diraih dengan cara seperti itu. Belum lagi apabila jumlah mahasiswa di kelas cukup banyak, maka yang terjadi adalah kursi kita cukup berdekatan dengan teman kita itu. Dapatkah kita bayangkan apabila usaha merapatkan diri tersebut terjadi pula saat kita sedang sholat berjamaah? Sungguh Allah swt akan lebih mencintai umat-Nya.

Sholat Khusyuk


Penting sekali untuk sholat dengan khusyuk, menyerahkan dan memusatkan pikiran hanya kepada Allah swt. Pernahkah terbayangkan sholat yang kita lakukan selama ini ditolak oleh Allah swt lantaran kita tidak mengerjakannya dengan khusyuk. Rasulullah saw pernah bersabda:” Berapa banyak orang yang sholat namun hanya mendapatkan rasa capek dan lelah?” (HR. Abu Daud). Maka sudah sepantasnya kita mengoreksi diri kita sendiri, sudah benarkah sholat kita, dan khusyukkah kita?

Khusyuk sama dengan memusatkan pikiran dan hati kita terhadap sesuatu yang kita kerjakan. Begitupun sholat yang dilakukan dengan khusyuk, seolah-olah kita dapat melihat Allah swt di depan kita. Apabila hal ini dilakukan dengan baik, maka insya Allah akan berdampak pada kegiatan atau pekerjaan lainnya, kita melakukan pekerjaan itu dengan serius dan tidak main-main. Dengan begitu, akan timbul pula etos kerja yang professional dan penuh tanggung jawab, bukan sekedar ingin dilihat oleh pimpinan kita. Tetapi demi meningkatkan prestasi kerja kita serta beribadah kepada Allah swt. Pekerjaan kita akan memberikan efek kepuasan yang luar biasa terhadap jiwa karena kita selalu bergantung pada Allah swt yang telah memberikan rezeki.                                                                                                                                Dikutip sini dan dari sini

2 komentar: